? ??????????????????? ????Easy Install Instructions:???1. Copy the Code??2. Log in to your Blogger account
and go to "Manage Layout" from the Blogger Dashboard??3. Click on the "Edit HTML" tab.??4. Delete the code already in the "Edit Template" box and paste the new code in.??5. Click "S BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS ?

Sabtu, 30 Mei 2009

AyAt 2CiNtA

Rossa - Ayat Ayat Cinta
Desir pasir di padang tandus
Segersang pemikiran hati
Terkisah ku di antara cinta yang rumit
Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekadar cinta
Pengorbanan cinta yang agung
Ku pertaruhkan

reff:
Maafkan bila ku tak sempurna
Cinta ini tak mungkin ku cegah
Ayat-ayat cinta bercerita
Cintaku padamu
Bila bahagia mulai menyentuh
Seakan ku bisa hidup lebih lama
Namun harus ku tinggalkan cinta
Ketika ku bersujud

Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekedar cinta
Pengorbanan cinta yang agung
Ku pertaruhkan

repeat reff

Ketika ku bersujud

lAwAk@JeNaKa...

Tersebutlah kisah dua orang hantu. Mereka ni baru bertemu lalu mereka pun berborakla untuk mengisi masa lapang kehidupan mereka sebagai hantu. Sepanjang perbualan mereka, Hantu B ni tak habis-habis menggigil. Lalu, Hantu A yang kehairanan ni pun bertanya,"Apsal kau ni asyik menggigil je?""Oh..cara aku mati dulu teruk..aku mati dalam peti ais...sejuk!!" Jawab Hantu B sambil menggigil lagi."Ooo..kesian... aku dulu mati sebab heart attack." Kata Hantu A ramah."Kau memang sakit jantung kronik ye? Apsal ko tak gi buat operation? Kalau tak, sure kau tengah lepak-lepak ngan family kau sekarang." Balas Hantu B."Dah,aku dah buat dah !In fact mase aku mati tu, aku in recovery. Panjang ceritanya..." jawab Hantu A sayu."Ceritala sikit..Sambil-sambil lepak nih..""Camni..Aku syak isteri aku main kayu tiga ngan aku. So this one day, aku ingat nak perangkap la isteri aku..Aku pura-pura gi keje tapi actually aku park keta aku kat simpang hujung umah aku je. Seperti yang aku syak, masuk sebuah keta kat carpark umah aku. Aku rilex dulu sebab nak carik mase sesuai tangkap diorang.""So, ko dapatla tangkap diorang?" tanya Hantu B penuh minat."Tak. Aku cume jumpe isteri aku je kat dalam bilik. Yang aku heran, mase aku masuk umah tu, aku nampak ade kasut laki kat pintu umah aku. Aku tanye isteri aku tapi die takmo jawab. So aku pun lari-lari sekeliling umah aku nak carik jantan tuh. Abis sume bilik aku carik tapi takde pun.. Last-last, sebab aku penat sangat berlari carik jantan tuh, aku pun jatuh pengsan sebab heart attack. And aku tak sangka aku mati lak..." kata Hantu A mengakhiri ceritanya dengan kesedihan.Hantu B terdiam mendengarkan cerita Hantu A. Selepas beberapa ketika, Hantu B berkata,"Kenapa kau tak check kat dalam peti sejuk? Kalau kau check kat situ, sure kita berdua still hidup lagi.

ThIs MaN...

Ya khaira khalqillah
Ya taja ruslillah
'Alayka azka as-salawat
Ya rasulallah (x2)
Oh you, the best of Allah's creation
Oh you, the crown of Allah's prophets
Peace and blessings be upon you
Oh prophet of Allah

CHORUS:

This man is my hero
For he's the light of guidance
And he should be yours too
And he should be yours too (x2)
Ya khaira khalqillah
Ya taja ruslillah
'Alayka azka as-salawat
Ya rasulallah (x2)
Oh you, the best of Allah's creation
Oh you, the crown of Allah's prophets
Peace and blessings be upon you
Oh prophet of Allah
He's our teacher and our prophet
He's our leader and our guide
He's the only one to follow
So we can attain paradise
CHORUS
Ya khaira khalqillah
Ya taja ruslillah
'Alayka azka as-salawat
Ya rasulallah (x2)
Oh you, the best of Allah's creation
Oh you, the crown of Allah's prophets
Peace and blessings be upon you
Oh prophet of Allah
We must aim to be like him
We should hold our heads up high
Where's our pride and where's our strength
Where's our love and where's our light
CHORUS

Jumaat, 29 Mei 2009

AkU sTaCy...

Lidahku kelu dan mindaku membeku
Semangatku hilang entah ke mana
Dari pagi sehingga malam datang menjelma
Congak posisi diri
Macam-macam cara
tuk kulepaskan raga
Dari berterusan ku disakiti
Engkau yang belagak bagai raja di istana
Jadikanku sang abdi
Mau saja..
Aku melepaskan diri dan terus berlari
Boleh saja..
Kata hati yang berbisik meracuni
Boleh saja..
Ku turutkan kata hati yang ingin mencuba
Gagal lagi..
Kamarku sedia terkunci
Difikir-fikir mengapa harus takut
Sedang asalnya ku yang berkuasa
Biarpun aku Stacy bukannya permaisuri
Harga diriku tinggi
Engkau sekadar datang menumpang saja
Telah terbongkar sifatmu pendusta
Engkau yang belagak bagai raja di istana
Jadikan ku sang abdi
Mau saja..
Aku melepaskan diri dan terus berlari
Boleh saja..
Kata hati yang berbisik meracuni
Boleh saja..
Ku turutkan kata hati yang ingin mencuba
Gagal lagi..
Kamar kusedia terkunci
Umpama perang
Umpan perlu dikorbakan
Demi mencapai maksud dan tujuan
oh..Perasaanku terpaksa menjadi taruhan
Akhir nanti engkau akan pasti aku tawani

GaGaP...

Semalam ku keseorangan
Kau jawab dingin setiap pangilan
Bila ku cuba bermanja
Ku hanya bertepuk sebelah tangan
Katakan mengapa kau tak seperti selalu ?
Ini bukannya masalah ku yang hanya cemburu
Bila ku tanya kau pulang soalan padaku
Owh jawablah….
Saa saa saa sayangku mengapa ?
Jawablah aahh aahh ahh apa yang menganggu ?
Gaa gaa gaa gagapku menjelma
Ku tak perlu , tak perlumenyuluh yang sudah terang benderang
Setelah episod itu
kau sering matikan SMSmu
telefon bimbitmu seringmenjadi temanmu di kamar kecil
Katakan mengapa kau tak seperti selalu ?
Ini bukannya masalah ku yang hanya cemburu
Bila ku tanya kau pulang soalan padaku
Owhh…
Memang terlebih…
Saa saa saa sayangku mengapa ?
Jawablah aahh aahh ahh apa yang menganggu ?
Gaa gaa gaa gagapku menjelma
Ku tak perlu , tak perlumenyuluh yang sudah terang-benderang
Saa saa saa sayangku mengapa ?
Jawablah aahh aahh ahh apa yang menganggu ?
Gaa gaa gaa gagapku menjelma
Ku tak perlu , tak perlumenyuluh yang sudah terang-benderang
katakanlah pada daku
apa sebenarnya sedang berlaku
pada dirimu yang kau rahsia dari ku
mengakulah pada daku
jika benar syak wasangkaku
kan ku mulakan hidupku tanpa mu
seperti yang ku jangkakan
kau memang terlebih
namun, ku tak perlu risau kernaaku Stacy auuww….
Owwhhh…..
Saa saa saa sayangku mengapa ?
(jawab lah)Jawablah aahh aahh ahh apa yang menganggu ?
(menganggu)Gaa gaa gaa gagapku menjelma
Ku tak perlu , tak perlu (tak perlu)menyuluh yang sudah terang-benderang
Saa saa saa sayangku mengapa ?
(ooo… wooo…)Jawablah aahh aahh ahh apa yang menganggu ? (yang menganggu..)
Gaa gaa gaa gagapku menjelma
Ku tak perlu , tak perlu menyuluh yang sudah terang-benderang

JaNgAn BiLaNg TiDaK...

ku pernah punya cinta
namun kini ku sedang suka kamu
cintaku dulu tlah kubuang jauh
kini ku ingin kamu
ku pernah menyendiri
di sini ku akan terasa sepi
walaupun bibir penuh gelak tawa
namun hatiku sepi
jangan bilang tidak
bila kita belum mencoba
siapa yang tahu akan sama
hatimu dan juga hatiku
banyak yang bercinta
bertahuntahun putus juga
kuharapkan dengan dirimu
walaupun singkat pendekatan
cinta kita kan abadi
ku pernah punya cinta
namun kini ku sedang suka kamu
cintaku dulu tlah kubuang jauh
kini ku ingin kamu
jangan bilang tidak
bila kita belum mencoba
siapa yang tahu akan sama
hatimu dan juga hatiku
banyak yang bercinta
bertahun-tahun putus juga
kuharapkan dengan dirimu
walaupun singkat pendekatan
jangan bilang tidak
waktu dicium aku bingung
namun dada ini bergetar
makanya sungguh
aku mohon
jangan bilang tidak

JaGaN bIlAnG tIdAk.....

ku pernah punya cinta
namun kini ku sedang suka kamu
cintaku dulu tlah kubuang jauh
kini ku ingin kamu
ku pernah menyendiri
di sini ku akan terasa sepi
walaupun bibir penuh gelak tawa
namun hatiku sepi
jangan bilang tidak
bila kita belum mencoba
siapa yang tahu akan sama hatimu dan juga hatiku
banyak yang bercinta
bertahun-tahun putus juga
kuharapkan dengan dirimu
walaupun singkat pendekatan
cinta kita kan abadi
ku pernah punya cinta namun kini
ku sedang suka kamu
cintaku dulu tlah kubuang jauh
kini ku ingin kamu
jangan bilang tidak
bila kita belum mencoba
siapa yang tahu akan sama
hatimu dan juga hatiku
banyak yang bercinta
bertahun-tahun putus juga
kuharapkan dengan dirimu
walaupun singkat pendekatan
jangan bilang tidak
waktu dicium aku bingung
namun dada ini bergetar
makanya sungguh aku mohon
jangan bilang tidak.....

KaU ,aKu..

Kau dan aku ,adalah satu
Tak kira apa
Segala rintihan aku ,engkau selalu ada
Biar kata memisah kita
Biarkan saja
Kerana terbiasa

Chorus :

Mengejar mimpi ,yang pasti akan aku
Sentiasa merasa kehilanganmu
Ku akan tunggu saat
Tiada henti
Walau dimana kita berdiri
Di dalam dunia ini
Biar sampai akhirnya nanti
Semua tak terang di mataku ,walau warnanya menyala
Ingin merasa namun aku takkan cuba
Biar kata memisah
Biarkan saja
Kerana terbiasa
Ooohhh.
Mengejar mimpi ,yang pasti akan aku
Sentiasa merasa kehilanganmu
Ku akan tunggu saat bertemu
Tiada henti
Walau dimana kita berdiri
Di dalam dunia ini
Biar sampai akhirnya nanti
Biar sampai akhirnya nanti
Ooohhh..Oohhh..Ooohhh

KeMbAlI sEnYuM..

Pantas kau diam membisu
Ada garis sendu di wajahmu
Salahkah sekadar aku bertanya
Berikan jawapan
Kuatkah ikatan cinta
Apa mungkin kasih mu setia
Tak ku duga airmata berlinang
Luka perasaanmu sayang
Sengaja hatimu ingin ku duga
Tak terlintas fikiran mencuriga cinta
Ku tahu seputih dingin salju
Itu warna cintamu
Kekasih usah merasa ragu dan sangsi
Kekasih cintaku takkan terbelah bagi
Keringkanlah airmata di pipi mu sayang
Kembali senyum

(Repeat all 2X)

Kekasih usah merasa ragu dan sangsi
Kekasih cintaku takkan terbelah bagi
Keringkanlah airmata di pipi mu sayang
Kembali senyum
Dan maafkanku..

Khamis, 28 Mei 2009

DiGaNgU sYaITaN...

HATI saya mula rungsing. Mayat yang sedang saya mandikan menyebabkan bulu roma saya tegak, seram, seluruh badan berasa hangat serta tidak tenteram.
Bukanlah keadaan mayat yang cuma separuh sahaja itu yang sebabkan saya rasa seram, tapi ada sesuatu yang lain yang saya rasakan ada bersama-sama kami, yang mengganggu kami. Keadaan mayat tersebut memang mengerikan sebab cuma bahagian pinggang kebawah saja yang saya dan kawan-kawan saya uruskan. Mayat yang dalam lingkungan umur 30-an itu dijumpai terapung di dalam laut selepas beberapa hari dicampak ke situ. Baunya memang busuk.
Walaupun demikian sekali rupa mayat tersebut, namun ia tidak menyeramkan saya. Sudah bermacam-macam mayat yang pernah saya uruskan yang lebih dahsyat dan lebih ngeri daripada itu. Tapi mayat yang ini lain macam sedikit.
Semasa memandikan jenazah itu bulu roma saya terus tegak. Tapi saya uruskan juga sambil membaca ayat-ayat suci al-Quran, khususnya ayat kursi, terus saya baca. Berdasarkan pengalaman lepas-lepas, jika begitu perasaan yang saya alami, maknanya jenazah yang saya uruskan bukanlah dari kalangan mereka yang dicintai Allah.
Apabila sudah selesai menguruskannya, kami hantar jenazah tersebut ke kawasan perkuburan.
"Encik, jangan kebumikan dulu jenazah ini, sehingga saya datang ke sini semula," pesan saya kepada penggali kubur. Saya tidak dapat turut serta kerana saya perlu menghantar dahulu juruurus jenazah wanita yang dipanggil satu jenazah.
"Insya-Allah," jawab penggali kubur tersebut. Saya tinggalkan dia tanpa memberitahu kepadanya bahawa mayat tersebut bermasalah. Bagi saya ini perkara aib, tak perlulah saya jelaskan kepadanya.
Selepas menghantar juruurus jenazah wanita, saya balik ke kawasan perkuburan tersebut. Hajatnya untuk sama-sama mengebumikan jenazah berkenaan, namun apaliba tiba di kuburnya, saya tengok ia sudah dikebumikan.
"Tak apalah ustaz. Saya dah kebumikan. Dah selesai," kata penggali kubur tersebut.
"Alhamdulillah. Tak apalah, saya balik dulu."
Namun apabila masuk sahaja ke dalam kereta, saya rasa seperti ada sesuatu yang mengekori. Seolah-olahnya mayat itu ada dalam kereta untuk mengikut saya pulang ke rumah. Perasaan seram kembali semula. Dengan serba sedikit ilmu yang saya tahu, saya cuba halau ‘benda’ itu. Namun saya tahu saya gagal dan ia mengekori hingga ke rumah kerana pada malam itu saya berperang dengannya.
Kira-kira pukul 11 malam, ketika kami sekeluarga hendak tidur, saya mula rasa lain macam. Isteri dan anak saya juga gelisah seperti ada sesuatu yang menggangguperasaan mereka. Perasaan seram kembali datang. Bulu roma saya meremang.
Satu demi satu ayat saya baca dan kemudian hembuskan hingga syaitan itu pergi meninggalkan saya. Biasanya saya gunakan surah al-Fatihah, tiga Qul, ayat Qursi, amanarrasul dan satu ayat lain yang terakhir. Alhamdulillah saya berjaya, tapi tidak lama kemudian, gangguan itu datang kembali. Sekali lagi saya bacakan ayat-ayat tertentu dan hembuskan ke arahnya. Untuk sementara waktu, ia lari meninggalkan saya.
Rupa-rupanya gangguan itu cumalah permulaan. Semakin larut malam, tindakannya semakin agresif. Apabila saya mula hendak melelapkan mata, ia kembali semula dan mencucuk tubuh saya. Saya tersentak dan tidak jadi tidur. Saya lihat sekeliling, tapi tiada apa yang saya nampak kecuali gelap. Saya baca ayat-ayat tertentu dan gangguan itu berhenti seketika.
Memikirkan gangguan itu sudah berakhir, saya cuba melelapkan mata. Namun apabila saya hampir terlena, ia datang semula dan mencucuk pusat saya. Sekali lagi tersentak. Begitulah yang berlaku seterusnya. Punggung dan badan saya dicucuk apabila hendak melelapkan mata. Setelah hampir sejam diganggu, akhirnya gangguan itu terus berhenti. Saya tidur tanpa sebarang gangguan lagi.
Alhamdulillah, itulah sekali saya diganggu oleh syaitan daripada mayat berkenaan.
Telahan saya bahawa gangguan tersebut berpunca daripada mayat yang saya uruskan pada siang harinya memang berasas. Sebabnya ialah tidak berapa lama kemudian saya mendapat berita bahawa penggali kubur itu telah sakit selama sebulan. Sejak mengebumikan mayat tersebut, hidup penggali kubur itu mula tidak tenteram kerana diekori oleh ‘mayat’ berkenaan. Apabila dia masuk saja ke pejabat, dilihatnya mayat itu berada di dalam pejabatnya. Apabila dia masuk bilik mandi, di situ juga ada mayat.
Pendeknya ke mana sahaja dia pergi, di bilik tidur, di ruang tamu, di bawah pokok atau di mana sekalipun, pasti dia akan ternampak mayat itu. Akibatnya dia sakit selama sebulan dan meracau yang bukan-bukan. Selepas puas berubat, akhirnya dia sembuh seperti sedia kala.
Mungkin ada yang mengatakan cerita saya ini karut, atau sengaja direka, tapi percayalah, ia memang benar-benar terjadi. Bagaimanapun, alhamdulillah, kejadian itu memberi iktibar yang besar kepada saya.
Dari segi syarak, gangguan yang kami alami itu dilakukan oleh iblis menyerupai mayat untuk menakutkan kita supaya kita berhenti daripada menguruskan jenazah. Gangguan seperti ini jangan dilayan kerana menguruskan jenazah adalah ibadah.
Saya yakin gangguan yang kami lalui berpunca daripada ilmu hitam yang diamalkan oleh lelaki tersebut. Menurut pendapat sesetengah orang, gangguan seperti itu berlaku kerana lelaki berkenaan membela jin dan syaitan untuk dijadikan khadam melindunginya.
Bagi yang menuntut ilmu kebal, salah satu cara untuk membunuhnya ialah dengan membuang separuh mayatnya ke dalam sungai atau laut dan separuh lagi dibuang di darat. Itulah syaratnya kerana kalau kedua-dua bahagian tubuh itu dibuang di darat, atau kedua-duanya dibuang ke dalam air, ia akan bercantum dan mayat tersebut akan hidup semula. Itulah cerita yang saya dengar, betul atau tidak wallahuaklam.
Nasihat saya, janganlah dituntut ilmu yang bukan-bukan, yang bersahabat dengan syaitan. Dalam syarak, apa ilmu kita tuntut pun kita tak boleh kebal. Malah nabi yang hafaz al-Quran, rasul, tapi dia juga cedera semasa perang. Sebenarnya kita bukannya kebal, tapi dilindungi oleh jin.
Ingatlah, jika kita berkehendakkan sesuatu, bermohonlah kepada Allah. Janganlah salah guna ayat al-Quran. Dan apabila berdoa, jangan berwasilahkan kepada yang lain daripada nabi.

PoKoK kLwAr

Pengalaman menyeramkan ini berlaku pada tahun 1991, di tingkat bawah rumah aku. Aku tidur di atas sofa panjang ruang tamu, dan memang sebenarnya itulah tempat tidur aku. Rumah aku ni ada empat bilik, tapi semuanya berpenghuni. Dengan rela hatinya aku tidur kat situ, bertemankan kucing yang hari-hari berebut sofa tu dengan aku. Dah dia pun tidur situ jugak.
Malam tu, macam biasa je, aku letak kepala sambil mulut terkumat-kamit baca doa tidur. Entah macam mana, mata aku tak rasa mengantuk sangat. Jadi, aku layan la lebih kurang. Tah sampai ke mana, tak tau la aku. Sedar tak sedar, aku rasa dah macam terawang-awang, antara tidur dan jaga, tapi aku masih sedar lagi masa tu. Kat sebelah sofa tempat aku tidur tu ada sepohon pokok plastik yang tingginya lebih kurang sama dengan aku. Pokok tu dibuat daripada akar pokok besar, dan dipasang daun plastik di sekelilingnya. Selalu aku tengok orang buat macam pokok bonsai tu. Ada banyak bunga berwarna merah di setiap hujung ranting pohon tu.
Mata aku yang semakin layu tegak memerhatikan pohon tu. Aku rasa macam tak boleh nak pejam sepenuhnya sebab bunga-bunga merah kat pohon tu mula bertukar warna kepada oren secara perlahan-lahan. Aku cuba bangun, tapi tak boleh! Cuba pulak pusing kepala, rasa macam boleh, tapi tak berpusing pun! Bunga-bunga tu pula dah berubah bentuk. Aku tak nampak bunga lagi, tapi aku nampak suatu benda kecil seperti kelawar sedang bergayut di situ. Kenal kelawar tak? Takkan tak kenal, kan. Kelawar biasa warnanya hitam, tapi kelawar ni berwarna oren. Siap dengan taringnya menyeringai ke arahku. Aku dah tak tau nak buat apa melainkan cuma terus memandang ke arah kelawar yang banyak tu. Aku cuba baca ayat kursi, tapi tak menjadi. Rasa macam dah betul, tapi tak betul. Kalau orang tengok aku masa tu, orang akan kata aku dah tidur, tapi sebenarnya aku sedar apa yang berlaku di sekeliling. Cuma aku tak boleh bertindak. Buktinya, tak lama lepas tu mak aku lalu situ. Spontan mata aku terbuka dan objek tadi bertukar menjadi bunga semula.
Aku tak tahu nak kategorikan apa cerita aku ni, tapi sebenarnya adalah kisah benar. Aku ada dengar jugak beberapa orang cerita mengatakan rumah aku tinggal tu memang agak keras. Entah, tak tahulah nak kata. Selain daripada cerita ni, ada jugak benda lain yang berlaku. Ada sekali tu aku dengar bunyi air melimpah dari bilik air atas. Aku naik, spontan bunyi tu hilang dan berpindah ke bilik air tingkat bawah pulak. Begitulah sebaliknya bila aku turun ke bawah. Aku malas cakap banyak, terus keluar naik motor. Waktu tu baru je lepas asar. Semua orang tak ada kat rumah. Adik aku pun pernah tengok pintu dapur yang berkunci terbuka sendiri. Pernah jugak aku dengar dari penghuni rumah sebelum ni ada menceritakan ada sekali dulu dia pernah ternampak hantu pocong bergolek-golek kat ruang tamu tu, lepas satu-satu macam main golek-golek pulak hantu tu. Tapi sekarang ni tak tau lah aku semenjak pindah ni macammana pulak ceritanya rumah tu sekarang. Wassalam

KeReTa BuSuK

Cerita ni dah lama jugak, masa tu aku tingkatan satu. Nak cerita secara detail aku pun tak berapa ingat cerita ni. Cerita yang aku nak cerita ni pun takdelah seram sangat pun, tak taulah aku kalau ada daripada pembaca yang rasa seram jugak. Masa tu aku ingat lagi kecoh kat sekolah aku pasal ada sebuah kereta Proton Saga Aeroback yang dijual dengan harga murah, tak sampai RM 500 pun. Memang murah gila, yelah mana nak dapat kereta murah macam tu dan masih baru lagi. Kereta tu second hand tapi baru je pakai beberapa bulan dan pemiliknya telah menjual pada satu kedai kereta terpakai. Tapi kereta tu takde seorang pun mahu membelinya. Heran bukan? Memang heran pun aku sendiri pun heran, mesti ada udang disebalik batu.
Sebab musabab kereta tu tak laku bukannya kerana dah tak boleh digunakan atau rosak, kereta tu masih sempurna lagi dari segi zahir dan batinnya… cewahhh. Tapiiiiiiii ni aku nak kaboo ke mung ni (terengganu pulak aku ni) bila bukak je pintu kereta tu, peeehhhh mengeluarkan satu bau yang amat busuk, masyaAllah tak taulah nak kata macammana dia punya busuk, aku rasa bau taik aku pun kalah. Memang busuk sangatlah. Itulah puncanya kereta tu tak laku. Nak ikutkan puas juga orang kedai tu bersihkan, macam-macam jenis syampu pakai tapi memang bau tu tak mahu hilang jugak.
Ceritanya macamni, aku pun ingat-ingat lupa sebenarnya. Lebih kurang macam ni la, pada suatu hari pemilik kereta asal ni balik dari kerja (nak mudahkan cerita aku bagi nama kat pemilik ni Zues lah, senang sikit tapi bukan nama sebenar), si Zues ni balik pada hari ni agak lewat sikit, yelah banyak kerja la katakan pada hari tu. Dalam perjalanan pulang si Zues akan melalui satu tanah perkuburan, memang tiap-tiap hari dia ikut jalan tu. Tapi dah biasa agaknya si Zues ni takdelah rasa apa-apa lalu kat situ. Kebetulan selepas saja melalui tanah perkuburan tu ada seorang wanita tahan kereta si Zues ni, masa tu lebih kurang pukul 8:30 malam. Pada mulanya si Zues ni tak mahu berhenti yelah dah malam-malam macam tu, entah kenapa pulak hati dia ni tergerak pulak nak berhenti. Si Zues menekan butang auto windowsnya,
"Nak kemana ni cik adik?", tanya Zues pada wanita tu.
"Saya nak baliklah bang, dari petang tadi saya tunggu bas, takde satu pun yang lalu, kalau abang tak keberatan boleh saya tumpang?", tanya wanita tersebut pada Zues.
"Emm boleh jugak, rumah cik adik ni kat mana?", tanya si Zues lagi.
"Alaa bang tak jauh pun, dekat kawasan perumahan yang dekat dengan restoren lj tu."
"Ohhh restoren tuuuu, emm kat situ nasi lemak dia memang sedap tu, emm naiklah saya pun memang lalu tempat tu", Tanpa berlengah lagi si Zues pun membuka pintu keretanya.
Wanita tadi pun naiklah kereta si Zues. Wangi jugak, ntah minyak wangi apa entah dia pakai. Si Zues tak banyak tanya dengan wanita tu, malulah tu konon yelah boleh tahan jugak lawanya. Tak sampai satu kilometer wanita tu suruh berhenti.
"Opssss, berhenti sini bang", dengan nada yang agak kuat.
"Eh! Apsal berhenti kat sini pulak? Kan ke belum sampai lagi", Zues hairan.
"Tu ha, rumah saya", dengan menuding jari kearah satu tempat.
"Takde pun?", Zues kehairanan.
"Adalah bang, takpalah saya turun sini ye, terima kasih kerana tumpangkan saya nah ambil lah kain ni tanda terima kasih saya, simpan elok-elok ye bang jangan buang pulak simpan je kat dalam kereta ni". sambil menyerahkan sepotong kain pada Zues.
Si Zues ni pun tanpa banyak tanya dia pun terima kain tu. "Oklah, Baik-baik jalan tu" dengan agak kehairanan dengan apa yang terjadi. Si Zues ni pun baliklah rumahnya dengan kain yang diberi oleh wanita tadi. Untuk pengetahuan, si Zues ni dah berkahwin.
Keesokan harinya pula, kebetulan besok tu hari minggu si Zues ni banyak menghabiskan masa dirumah bersama keluarga. Si Zues ni biasalah dah hujung minggu ni takde keje lain dia basuh kereta la, kereta barulah katakan baru je sebulan pakai, dia basuh kereta dengan bini dia. Tengah bini dia dok vacumm dalam kereta, "Eh kain apa ni bang? Wangi je kain ni, abang keluar dengan perempuan mana pulak ni bangggg???" Zues pandang pada kain tu, dia teringat pasal wanita tu, "Takdelah Nazira, semalam masa abang balik ada sorang perempuan nak tumpang, lepas tu dia bagilah kain tu tanda terima kasih, alaaa takde apa-apalah biar jelah kat situ jangan dibuang" si Zues cuba menenangkan keadaan isterinya. "Abang jangan memain dengan saya bang" dengan keadaan yang agak marah si Nazira buang kain tu kedalam tong sampah. Si Zues membiarkan saja apa yang dilakukan oleh isterinya tu, yelah karang dilarang lain pulak jadinya (takut bini jugak mamat ni). Si Nazira ni pun terus masuk ke dalam rumah meninggalkan si Zues yang sedang memegang berus, Zeus diam tak terkata apa dengan sikap bininya tu, merajuklah tu biasalah orang perempuan cemburu, cemburu tandanya sayang tu.
Berlalulah bab tu, pada keesokannya seperti biasa si Zues ni bangun pagi dan bersiap-siap nak pergi kerja. Tengah dok nak buka pintu kereta, Zues terbau bau yang sangat busuk bau tu datang dari kereta dia, bila dibukanya pintu kereta bau tu semakin kuat pulak. Terus si Zues ni panggil bini dia, "Naziraaaa!!!! Mari cepatttt!, "Ye bang" jawab bininya "Ada apa abang panggil saya?" "Kenapa kereta ni bau busuk sangat ni? Kamu basuh macammna kereta ni semalam sampai keluar bau busuk macamni?" dengan nada yang agak tinggi. "Apa pulak bang, manalah saya tahu abang yang sudahkan basuh kereta ni semalam". "Ish macammana boleh busuk macam ni?" serba tak kena si Zues dibuatnya.
Di pendekkan cerita, Zues mengambil keputusan menjual kereta tersebut setelah puas berikhtiar menghilangkan bau pada keretanya itu. Zues telah menjual kereta itu di salah sebuah kedai kereta terpakai dekat Cheras kalau aku tak silaplah. Lama jugak kereta si Zues tersadai kat kedai tu, takde sorang pun nak beli. Emm begitulah serba sedikit ceritanya, tak taulah aku apa cerita kereta tu, tapi ada jugak terdengar cerita kereta tu dah ada orang yang beli, yang beli tu pulak aku dengar cerita orang yang ada ilmu jugak la, tah macammana dia buat kereta tu pun hilang baunya. Wallahuaklam.

Penunggu
Kisah ini terjadi lebih kurang 23 tahun yang lalu. Walaupun kisah ini telah lama berlalutetapi tetap segar dalam ingatan aku. Semasa kejadian itu berlaku, aku masih bekerja di salah sebuah kilang di kampung aku, kilang ini didirikan di kawasan kebun, tetapi kawasan ni telah dimajukan untuk kawasan perkilangan. Dahulunya tanah ini adalah milik persendirian.Pada suatu petang, lebih kurang pukul 5 seperti biasa pekerja-pekerja akan bergegas untuk pulang. Tapi pada hari tersebut agak kelam kabut kerana mengejarkan rancangan kegemaran dekat tv iaitu cerita jepun, aku pun dah lupa tajuk cerita tu. Memang cerita tu menjadi kegemaran ramai ketika itu. Dalam keadaan yang agak tergesa-gesa tuadalah sorang minah ni terjatuh tah mana silapnya aku pun tak tau, terlanggar batu kot. Kepala minah tu terkena dekat pagar, kepalanya berdarah dan darahnya tu pulak boleh tahan jugak banyaknya mungkin kena tang urat kot aku pun tak pasti, habis merah lantai kat situ dengan kesan darahnya. Keesokan harinya, minah yang terlanggar pagar tu pegi keje, heran jugak aku takkan tak cuti, tengok pada dia yang luka tu dah nampak elok, emmm camne boleh kejap sangat elok tak tau lah, masa tu dah tengahhari kalau tak silap aku, minah yang terlanggar pagar tu tetiba menjerit-jerit macam orang kena histeria. Lama jugak dia macam tu kelam kabut jugak, orang lain ingat minah ni ada problem agaknya, kesian jugak sampai menarik-narik rambut sendiri. Pengurus kilang terpaksa menghantar minah tu pulang.Pada keesokkan harinya pulak, kejadian menjerit-jerit ni berlaku lagi tapi pada orang lain pulak lepas sorang reda kena pada orang lain pulak. Macam pesta pulak, ada yang mengilai, ada yang menjerit, ada yang ketawa, seram pulak aku tengok perangai masing-masing nasib baik aku tak kena. Kejadian ni pulak berlarutan hampir setengah bulan, ramai yang berhenti kerja sebab takut. Kalau nak ke tandas pulak nak kena berteman, yelah takut terkunci dengan sendiri sebab pernah terjadi kat aku sebelum ni, nasib baik tak jumpa apa-apa, melaung-laung jugak la aku kat dalam tu mujur ada orang yang dengar. Setelah diselidik rupanya ada sebab apa yang telah berlaku. Cerita ini diceritakan sendiri oleh pak guard kat tempat aku bekerja tu. Dia ada melihat satu lembaga putih terbang dari pokok saga di depan kilang dan terus menjilat pada kesan darah minah yang terlanggar pagar tu. Dan pak guard tu cerita, dulu tempat ni kebun milik seorang yang kaya kat kampung ni dan dia takut hartanya di ceroboh maka dia telah menanam tengkorak di setiap penjuru kebunnya sebagai guard la tu kot. Dan bila orang tu meninggal lupa pulak dia nak halau guard dia tu, sampai la kilang tu didirikan kat situ, kira marah la penunggu tu agaknya. Konon-kononnya lembaga tu mengamukla, mengamuk kerana apa pak guard tu pun tak berapa pasti. Tapi yang pastinya semenjak dari itu lah kejadian histeria tu terjadi. Pihak atasan tidak berapa percaya dengan perkara ni. Budak-budak yang terkena histeria tu ada cerita katanya dada mereka seolah-olah dipukul dengan kepala-kepala tengkorak tanpa henti, tu yang menjerit-jerit tu.Dan untuk menghalau penunggu tu kata sepakat telah dibuat, maka diadakan "samak" entah apa samak tu pun aku pun tak tau. Dipanggilnya bomoh tak mana-mana punya bomoh nak halau hantu tu. Entah apa yang bomoh tu meraban aku pun tak tau, selepas daripada itu kilang aku tu pun kembali aman. Lebih kurang tu la citenye, tapi banyak yang khurafat.... tak taulah aku setakat mana kesahihan kejadian yang sebenar. Wasallam.

Langsuir
Salam sejahtera. Manusia merupakan sebaik-baik makhluk ciptaan tuhan di alam maya ini. Firman Allah s.w.t. dalam al-Quran bermaksud: "Sesungguhnya kami telah jadikan manusia sebaik-baik ciptaan". Manusia juga dikurniakan sesuatu yang tidak ada pada sebarang makhluk lain... sesuatu yang disebut sebagai akal. Namun seringkali manusia sendiri tidak tahu menghargai pemberian tersebut, lalu mempersia-siakannya.Hari sudah melangkah ke petang. Sebaik selesai menunaikan fardhu zohor, aku bergegas ke belakang rumah. Persediaan belum aku buat, sedangkan bila-bila masa dari sekarang bapa saudaraku akan sampai. Kami sudah sepakat untuk pergi memancing di Pulau Indah. Cuti persekolahanku kali ini dimulakan dengan aktiviti yang memang aku minat semenjak kecil lagi, memancing."Assalamualaikum...! Lan!." Ahh.. pakcikku dah sampai. "Dah siap ke belum?", laungnya lagi."Waalaikumussalam. Sini pakcik! Dah siap dah."Setelah memeriksa semua keperluan, kami berangkat meninggalkan perkarangan rumah. Empat batang joran bersama keperluannya seperti mata kail, batu ladung dan sebagainya ada kami bawa bersama."Kita cari umpan dalam perjalanan nanti", kata pakcik."Okey", kataku sepatah. "Cantekkkkk," hatiku pula bersuara.Perjalanan melalui lebuhraya agak membosankan. Aku menghidupkan radio bagi menghilangkan suasana sunyi. Pakcik terus memandu dengan tenang."Yeaaa... kita bersama lagi petang ini dengan lagu pembukaan yang digilai ramai sekarang, Isabella...".Suara juruhebah kesukaan ramai, Jond, berkumandang di udara. Aku juga salah seorang peminat setianya. Persembahannya memang hebat.Aku melayan perasaan sendiri. Pakcikku bersiul kecil mengikut rentak lagu yang sedang berkumandang. Aku ikut terhibur.Selang beberapa minit, pakcikku menghentikan kereta di bahu jalan."Ada orang jual umpan tu. Mari kita tengok."Sebaik selesai urusan membeli umpan, kami meneruskan perjalanan. Kami hanya memerlukan lebih kurang setengah jam sahaja untuk sampai ke tempat tujuan.Kehijauan pepohon bakau melenyapkan terus keletihan. Alangkah cerianya beburung berterbangan bebas. Terlupa seketika bahawa aku akan menduduki peperiksaan PMR tak lama lagi."Meh sembahyang asar dulu."Aku mengambil wudhuk dan kami berjamaah. Selesai berdoa, kami mengambil joran masing-masing dan mula memasang mata kail. Aku yang sudah biasa dengan joran dan kail, tidak berasa kekok lagi. Semuanya aku buat sendiri.Kelihatan beberapa orang sedang leka dengan kail masing-masing. Ada juga yang sekadar menonton.Zuuppppp... Aku melepaskan tali pancing. Kami mula menunggu, setelah semua joran dipasang. Moga-moga kami berjaya hari ini, insya Allah.Matahari sudah mula terbenam, namun joran kami masih belum terusik. Sesudah beberapa kali memasang umpan, hanya riak halus air yang kelihatan. Kami ambil keputusan untuk bersolat dahulu.Sesudah solat, kami makan nasi bekal yang disediakan oleh ibu di rumah tadi, sambil sedia untuk bertindak andainya pancing terusik. Sesudah makan, kami kembali tumpukan perhatian kepada pancing."Isy... kenapa tak ada sekor pun naik ni?", bisik hati aku. "Belum rezeki agaknya..."Ketika aku asyik memerhatikan permukaan air, mataku tertumpu ke arah sesuatu yang kelihatan seperti cahaya, kira-kira 5 meter dari tempat aku duduk. Aku mula memerhatikan objek tersebut yang berkelakuan seperti seekor pepatung yang seringkali kelihatan bermain-main di permukaan air."Apa tu aaa...? Kalau pepatung takkan cerah sangat cahayanya tu." Namun kata-kata itu tidak aku tuturkan.Cahaya tersebut semakin pudar dan dengan perlahan terbentuk suatu objek lain yang sesunggunya menyebabkan aku tergamam. Jelas di hadapanku, kelihatan satu lembaga berbentuk kepala. Mukanya hodoh dan berambut panjang mengurai.Aku mula menggigil, tapi mulutku benar-benar terkunci. Pakcikku yang tadi berada tidak jauh dariku kini sudah hilang. Aku berasa amat takut. Lembaga tersebut menggebang-gebangkan rambutnya seperti sayap burung dan memandang ke arahku. Matanya yang merah membuatkan aku semakin takut.Tiba-tiba aku rasa seluarku basah. Serentak dengan itu, bahu aku ditepuk dari belakang."Lan! Lan oii...! Kau tengok apa tu?"Mulutku cuba untuk-untuk berkata-kata tapi tak berdaya. Mataku tetap memandang ke arah lembaga tersebut yang kelihatan semakin kabur. Seketika kemudian, ia lenyap sepenuhnya. Aku tetap tak boleh bercakap, walaupun aku sedar dengan apa yang berlaku di sekelilingku. Pakcikku terus memanggil-manggil namaku.Semakin lama aku rasa semakin lemah dan akhirnya aku pengsan.Keesokannya, aku mula sedar. Aku berada di rumah dan ibuku berada di sebelah."Mana pakcik?" spontan aku bersuara."Pakcik ada kat luar tu...", ibuku menjawab.Aku rasa badanku lemah, tapi aku masih boleh melangkah perlahan-lahan ke serambi rumah.Pakcikku yang sedang leka menghembuskan asap rokoknya, lantas membetulkan duduknya apabila aku bersila berhampiran dengannya."Kau kena sampuk semalam agaknya". Pakcikku bersuara sambil tergelak kecil.Aku cuma mendengar apa yang diceritakannya. Katanya, dia lihat aku seolah-olah dipukau sesuatu dan langsung tak hiraukan panggilannya. Dia terus mengangkat semua joran dan mengemaskan barang. Aku kemudiannya didukung masuk ke kereta dalam keadaan kejang, seperti terkena kejutan elektrik.Aku tak dapat huraikan sepenuhnya bentuk lembaga tersebut kerana setiap kali teringat, aku akan berasa takut. Sehingga ke hari ini, aku tidak berani memancing pada waktu malam. Mungkin aku dah kena fobia agaknya.

Kepala Atas Kubur

Masa kecik-kecik dulu aku selalu ikut abah aku pergi usrah. Kadang-kadang pergi dekat, kadang-kadang jauh. Sebagai anak yang baik, chewahh, aku ikut la... dan memang aku sendiri pun suka bonceng motor abah aku malam-malam. Sejuk berangin je... best. Tau tak usrah tu apa? Bagi sesiapa yang tak tau, usrah tu macam perjumpaan la. Dalam perjumpaan tu, macam-macam perkara diperbincangkan, terutamanya berbentuk ilmiah. Perjumpaan begini sebenarnya menggalakkan pengeratan silaturrahmi sesama kita selain satu cara menyampaikan ilmu. Itu maksud usrah tu. Usrah tu sendiri adalah satu perkataan arab yang memberi makna keluarga.Satu hari tu, macam biasa, aku ikut abah. Kami tak naik motor. Kerana mak aku ikut sekali, kami berkereta malam tu. Sebenarnya, sebelum tu kami pergi Melaka. Saja la jalan-jalan sambil shopping lebih kurang... Dalam perjalanan kami balik tu, singgah la kat tempat biasa sebab abah aku memang ada usrah malam tu. Kebetulan pulak, ada banyak kereta yang dah parking tepi jalan dekat surau tu. Ada satu ruang kosong kat tepi jalan, sebelah dengan kawasan kubur. Abah aku letak kereta kat situ. Aku dan mak tak keluar, sebab cuma ada setengah jam je lagi majlis tu nak bersurai. Kami sampai lewat sebenarnya... Mak aku suruh kunci semua pintu kereta. Aku, sebagai anak yang menurut perintah, (huh!), buat la sebagaimana mak aku suruh. Dah lepas tu, aku pandang ke luar tingkap sebelah kiri. Ada banyak kubur kat situ. Ustaz aku ajar, kalu kita berada di kawasan kubur, ucapkanlah salam untuk ahli-ahli kubur tu. Kerana aku anak yang taat, maka aku pun buat la... "Assalamualaikum ya ahlal-qubr".Aku ngan mak kat dalam kereta masing-masing buat hal sendiri. Mak diam aje kat depan. Aku kat belakang pun tak buat apa, cuma mata je melilau ke seluruh kawasan kubur tu. Hmmm... banyak pokok pisang kat situ. Ada buah ke?Dengan tak semena-mena mata aku terpaku ke satu kubur berhampiran. Kubur tu terletak lebih kurang 3 meter je dari aku. Aku jadi tak sedap. Apa tu haa...? "Makk...!." Mak aku tak menyahut. Aku, nak kata takut tu tak jugak sebab aku tak nampak sepenuhnya benda tu, cuma samar-samar je. Tapi, dalam samar-samar tu pun, aku masih dapat mengecam. Aku nampak semacam kepala orang sedang memandang tepat ke arahku! Letaknya di atas kubur, sebelah batu nesan."Makk..." Aku panggil mak, tapi mak diam jugak. Aku dah mula rasa nak nangis, tapi tak terkeluar. Apa yang aku buat, cuma pandang aje kat kepala tu. Sekarang memang aku yakin dengan apa yang aku nampak. Kepala tu pulak seolah-olah senyum kat aku.Tok! tok! tok!. Aku terkejut tak terkata. Rupanya abah dah sampai, suruh bukak kunci pintu. Mak aku yang bukakan, dan aku berpaling semula ke arah kubur tu. Kepala tu masih ada. "Mak.. Abah.. tengok tu!", sambil aku tunjuk ke kubur tu. Mak abah aku tengok ke situ. "Apa benda ada kat situ?", tanya abah. "Tak nampak ke? Ada kepala orang kat situ". Aku berpaling, pandang abah aku. Dia beriya-iya cari muka orang yang aku kata tu. Mak pun sama. Aku berpaling semula ke arah kubur tu. Tapi... aikkk! dah hilang! Kepala tu dah tak ada... macam biskut pulak. Aku tak nampak apa-apa lagi. "Dah hilangla abah. Tadi ada... betul...". Aku takkan nak bohong abah aku pulak, sedangkan aku ni memang seorang anak yang baik, yang tak reti langsung nak berbohong."Alaa... takde apa. Saja along nampak je tu. Takde apa. Along ngantuk tu kot." Abah aku mungkin taknak aku berasa takut, sebab tu dia cakap gitu. Aku memang tak takut pun...! Tapi itu cuma cakap kat mulut je la kan... dlm hati, tuhan saja yang tahu.Bila dah sampai kat rumah, aku tanya mak, kenapa dia tak menyahut aku panggil tadi. Mak kata dia tertidur laaa... Alaahai, kesian mak aku. Dia penat agaknya. Takpela. "Tapi betul ke mak tak nampak kepala tu tadi?". "Mana ada... takde apa pun. Kubur tu memang la ada...". Entah. Aku diam je.Tak lama lepas tu, aku dah lupa sebab apa, aku singgah kat surau tu waktu zohor. Senyap-senyap, aku pergi semua ke tempat abah parking kereta hari tu. Aku perhatikan betul-betul. Aku tak nampak kepala, tapi aku nampak ada huruf nun besar kat kubur tu. Alaa... kan sesetengah orang ada pasang macam dinding kubur yang warna putih tu... tapi sekarang dah kurang dah kan. Ada tertulis ayat kat dinding tu, hujung ayat tu ada huruf nun. Aku dah lupa ayat apa yang tertulis kat situ. Aku pergi panggil abah, dan tunjukkan kubur tu. Haahahaha... dia gelakkan. "Kan abah dah kata, takde apa-apa. Along nampak huruf nun tu je hari tu...". Sebagai anak yang tak melawan mak bapak, aku diam je. Tapi dalam kepala aku, dah ada jawapan. Kalau aku nampak huruf nun, macam mana dia boleh naik bertenggek atas kubur? Dah tu senyum kat aku pulak tu... Nun tu duduknya kat dinding kubur, bukan atas kubur!Kisah kepala atas kubur ni berlaku kira-kira 16 tahun yang lalu. Tapi aku tak boleh lupa sebab aku sendiri yang mengalaminya. Sampai ke hari ni, aku tak tau apa sebenarnya yang aku nampak tu. Tapi kalau pun betul memang ada makhluk sebegitu yang aku nampak, aku tak heran. Makhluk halus memang dicipta. Kuasa Allah tu teramat besar.Sekarang aku tak tinggal kat bandar tu lagi. Ikut abah aku pindah. Aku ni kan setia, ikut abah aku... Tapi sekali-sekala ada jugak aku ke sana. Kali terakhir, lebih kurang sebulan yang lalu. Secara spontan aku akan terpandangkan kubur tepi parit tu setiap kali aku lalu jalan tu, walaupun sekarang aku dah pandu kereta sendiri. Wallahu a'lam.

Kepala Berambut Panjang
Kisah ni berlaku ketika aku berada di tingkatan satu. Ketika itu aku tinggal di asrama. Macam biasa, aku mula letakkan kepala atas bantal ketika jam hampir menunjukkan 12:00 tengah malam. Tapi malam tu aku rasa sedikit gelisah. Entah apa puncanya, tak dapat aku pastikan. Aku cuba pejamkan mata, tapi tak berjaya. Akhirnya, lebih setengah jam berhempas-pulas, kelopak mataku berjaya juga dirapatkan.Tak lama kemudian, aku dikejutkan oleh suatu bunyi aneh yang agak kuat. Bunyi sebegitu tak pernah aku dengar sebelum ni. Aku cuba pastikan arah datangnya bunyi tersebut. Seketika kemudian aku tergamam. Berbantukan cahaya samar-samar dari kaki lima dorm, kelihatan satu kepala tanpa badan sedang menyikat rambutnya, betul-betul di atas katil bersetentang dengan katilku. Rambutnya panjang mencecah siling. Ngeri jugak aku. Dalam separuh sedar tu, aku cuba kejut rakanku yang sedang tidur di katil sebelah. "Ina! Ina! Ina..!". Ina tersedar. "Apa hal kejut aku tengah sedap tidur ni?" ngomel Ina sambil menggenyeh matanya. Tanpa memandang ke arahnya, aku memuncungkan mulutku. "Tengok tu." Ina memandang ke depan, dan sesaat kemudian memandang ke arahku semula."Takde apa pun! Engkau mengigau la... Dahlah, tidurlah! Aku ngantuk ni." Ina tak pedulikan kata-kata aku, dan terus menarik selimutnya semula. Aku berasa takut. Makhluk itu terus menyikat rambutnya. Semakin kuat sikatannya, semakin kuat pula bunyinya. Aku betul-betul tak tahu nak buat apa. Aku cuba nak kejutkan Ina sekali lagi, tapi kali ni mulutku seolah-olah terkunci. Aku memusingkan badan. Sambil meniarap, aku memekup telinga dengan bantal. Aku takut. Bunyi tersebut semakin kuat. Selang lima minit kemudian, bunyi tersebut semakin perlahan, dan akhirnya terus lenyap. Aku masih tak berani pusingkan kepala. Manalah tahu, tiba-tiba je makhluk tu dah terpacul depan aku, tak ke naya!Tiba-tiba suasana sekeliling menjadi hingar. Ruang dorm yang tadinya gelap, kini terang benderang. Aku lihat ada makhluk di kanan kiri aku. Ada yang bawa baldi dan ada yang bawa tuala serta berus gigi."Bangun Yati oiiii! Mandi. Sembahyang subuh." Aku mengangkat bantal yang memekup telinga, dan dengan perlahan aku bangun lalu ke hujung katil sambil mataku tak berkelip memandang ke katil depan. Apa yang aku nampak? Tak ada apa, melainkan suatu lakaran di dinding yang tak pernah aku nampak sebelum ni!

kisah seram...{pontianak}

Pontianak
Pengalaman ini aku lalui bersama tiga orang sahabat baikku, Azhar, Asyraf dan Halim sewaktu kami berada di Melaka. Ketika itu kami baru sahaja selesai menduduki peperiksaan STPM. Kami rasa seolah-olah baru merdeka. Dengan itu, kami bertiga buat rancangan ronda seluruh semenanjung Malaysia. Kebenaran ibu bapa sudah kami perolehi, lesen kereta aku dan Asyraf dah ada. Apa lagiiii... raya sakanlah nampaknya!Perjalanan berkereta dari Johor Bahru tidak begitu membosankan memandangkan kami sepakat untuk tidak melalui lebuhraya. Kami bertolak pagi lagi. Destinasi pertama kami ialah Muar. Kebetulan pula, musim durian sedang 'menjadi', maka kami tak lepaskan peluang, lahap sepuas-puasnya. Sebelum tu singgah Batu Pahat sekajap, jumpa member, Rin.Kami teruskan perjalanan ke Melaka, dan bercadang untuk bermalam di Taman Rekreasi Ayer Keroh. Sebelum itu kami singgah di Umbai, makan ikan bakar. Azhar yang memang kuat makan berjaya menghabiskan tiga ekor ikan bawal bersaiz sederhana dan empat ekor ketam besar.Selepas makan, kami berehat mengambil angin di pantai Kelebang. Satu masa dulu, aku ingat lagi, sewaktu kecil aku selalu ke sini dengan abangku. Tapi sekarang, nampaknya pantai ini tak meriah lagi. Banyak sampai tersadai di sana sini. Apa boleh buat...Jam dah hampir menunjukkan pukul 11:00 malam. Oleh kerana agak keletihan, kami ubah rancangan. Kami batalkan rancangan bermalam di Taman Rekreasi. Sebaliknya, kami sewa bilik di Ayer Keroh Country Village, bersebelahan Mini Malaysia. Mini Malaysia ni pun dah tak semeriah dulu... takde orang pun datang. Aku pun tak tahu kenapa. Arghhh... peduli apa semua tu. Aku nak tidur. Esok nak bangun, nak jalan lagi...Keesokannya, aku bangun paling lambat. Dia orang ni, bangun awal pun bukannya boleh harap. Aku jugak yang ditugaskan pergi cari sesuatu yang boleh dibuat sarapan. Takpe laa... lagipun memang aku yang pandu kereta. Lepas mandi, aku keluar beli roti canai di Taman Muzaffar Syah, dekat dengan kawasan tu. Roti canai? Huh! Roti canai mamak tu jual rasa macam kulit tapak kaki ada laa... liat nak mampus!Aktiviti selanjutnya... mandi kolam sampai tengahari sebelum kami check-out. Perjalanan untuk ke destinasi selanjutnya ditangguhkan. Kami ambil keputusan untuk terus berada di Melaka hari ni. Lagipun aku nak jugak singgah di rumah mak angkat aku kat sini.Lepas meronda ke sana sini, kami menghala pula ke lebuhraya. Asyraf yang memandu mengambil keputusan untuk menggunakan lebuhraya, kerana dia ni rabun malam. Susah sikit kalau ikut jalan lama. Azhar pulak tiba-tiba nak terkencing. Dah alang-alang berhenti, kami pun lepak seketika. Jam dah menunjukkan lebih kurang 8:50 malam masa tu. Kawasan tempat kami parking kereta tu memang agak suram.Seketika kemudian, mata aku tertumpu ke sebuah rumah yang kelihatan begitu usang. Entah sapa la yang duduk kat rumah tu. Aku ingatkan aku sorang je yang tengok, rupanya Asyraf pun terperasan jugak.Azhar dah selesai menunaikan hajatnya. Sambil hisap rokok, aku ajak dia orang semua pergi ke rumah tu, sebab tadi aku terdengar semacam suara orang menjerit. Pada mulanya, Halim menolak. Penakut agaknya mamat ni... hehe... Akhirnya dia pun bersetuju sebab kami bertiga dah setuju. Sah! Memang penakut dia ni. Takut tinggal sorang-sorang kat kereta. Hehee...Setelah memastikan kereta berkunci, kami melangkah ke arah rumah tersebut dengan semangat berani mati la kononnya. Pergi ramai-ramai boleh laa... cuba kalau pergi sorang, huh! Hehehee...Azhar masuk dulu, diikut Asyraf dan aku. Halim mengekori belakangku sambil tarik baju. Apa ni oiii, tarik baju orang! Dengan perlahan kami berjalan. Suasana di dalam rumah tersebut sungguh muram, tak ubah macam cerita drakula yang biasa kita tengok tu. Suasana yang gelap tak mengizinkan aku untuk mengecam sepenuhnya apa yang ada di sekitarku.Tiba-tiba aku dengar Asyraf menjerit. Maaakkkkkkkkk...! Kami semua terdiam, kecuali Halim yang sejak mula tadi sibuk ajak kami keluar. Sayup-sayup kedengaran suara perempuan ketawa. Halus je bunyinya, tapi dah cukup untuk membuatkan bulu roma aku sendiri meremang. Arghh, nyesal pulak aku masuk. Tapi takpe... bila lagi nak tunjuk hero, terutamanya kat budak Halim ni. Keluar kang, kena kutuk pulak aku, hehehe...Kami terus berjalan perlahan-lahan. Seketika aku terasa ada sesuatu merayap di belakangku. Arghh... apa pulak ni? Semakin lama semakin kuat dan aku rasa benda tu dah hampir sampai ke leher aku. Aku jadik terkedu. Ehh... Halim mana? Pada masa yang sama juga, aku dengar macam-macam suara orang menjerit kat dalam sana.Ziiii....! Kedengaran suara Halim memanggil nama aku. Aku tak dapat menyahut sebab aku sendiri pun tengah layan benda merayap ni. Arghhhh... spontan aku tepis benda merayap tu dah aku lari ke depan. Asyraf dan Azhar dah hilang tah kemana. Aku tinggal sendirian. Tiba-tiba aku nampak sesuatu di hadapan! Aku tak dapat lari lagi, sebab aku sedang berada di sebuah lorong sempit, dan perjalananku dihalang oleh lembaga yang aku nampak tu.Seorang perempuan cantik sedang berjalan perlahan-lahan ke arahku, memanglah cantik tapi yang tak sanggup tu ada taring pulak. Uwaaa... apa aku nak buat ni... Aku cuba baca apa-apa ayat yang aku ingat, tapi biasa la kan, kalau dah sampai peringkat menggelabah betul ni, satu apa ayat pun tak ingat. Baca lain keluar lain. Arghhh...Lembaga tersebut semakin hampir. Aku jadi terpaku. Kakiku seolah-olah terikat di lantai, tak boleh diangkat. Ohh ibuuu... apalah nasib anakmu ini. Aku tak dapat buat apa-apa lagi melainkan berserah sahaja. Lembaga itu dah dekat betul. Aku pejamkan mata. Aikk... tak ada apa pun. Aku buka mata semula dan... lembaga tu dah hilang!Aku berpaling ke belakang dan nampak Halim. Disebabkan gelap, aku tak dapat pastikan muka Halim tu pucat ke tidak. Aku paling ke depan semula dan berjalan terus. Zusssss...! Betul-betul depan muka aku, lembaga tadi muncul semula. Aku hampir terjerit, tapi sebenarnya dah memang menjerit pun. Lembaga tu mengilai dan hilang semula.Aku rasa makin lama aku makin jauh masuk ke dalam, dan makin gelap pula tu. Arghhh... tak boleh jadi ni, aku kena keluar cepat. Halim masih di belakangku, berpaut kat baju aku. Abih laaaa baju aku. Arghhh... tak peduli, janji aku keluar. Berpeluh jugak aku ni.Dalam dok mencari jalan keluar tu, aku tersepak suatu benda keras. Aku tunduk dan cuba mengamat-amati benda tu. Haaaa? Batu nesan? Arghhh... aku pulak yang jadi takut. Tak fikir panjang, aku terus berjalan, dengan harapan pintu keluar dah tak jauh dari situ. Halim masih 'melekat' kat belakang. Nak berlari, risau jugak aku, kot tersepak apa-apa lagi ke, tak ke naya kalau tersungkur!Dalam pada tu, bunyi pintu dibuka tutup tak berhenti-henti. Aku dah semakin takut sebenarnya, tapi cuba buat rilek. Seketika, aku sampai di satu ruang yang agak luas. Kelihatan beberapa keping papan bertaburan di atas lantai. Aku perhatikan papan tu... arghh... nampak macam papan keranda. Aku lari. Tak pedulik dah... lantaklah Halim kena tinggal pun!Aku betul-betul dah takut. Aku terus berjalan di ruang berhabuk tu, sampailah nampak cahaya kat depan. Aku berjalan lagi, dan aku lihat daun pintu di hadapanku bergerak secara tiba-tiba. Cepat oiii... Arghhh... rupanya Asyraf yang buka pintu tu. Aku berjaya keluar akhirnya. Tak lama kemudian aku nampak Halim keluar, sambil berlari!Asyraf dan Azhar dah cucuh rokok. Masing-masing terdiam. Kami kemudiannya berjalan ke kereta dalam keadaan separuh sewel. Amacam? Ko nampak apa Azhar? Hehehe... dia gelak je. Cheh... mamat ni berani betul! Halim diam aje, sepatah pun tak bersuara.Kami sampai kat kereta. Aku hidupkan enjin. Setelah semua masuk ke kereta, kami teruskan perjalanan. Halim kena duduk depan, jadik co-pilot, temankan aku. Tapi dia diam je. Aku pandang ke sebelah, dan... kah kah kah kah kah kah... terburai gelak. Halim terkencing dalam seluar! Kah kah kah... semua pakat gelak. Chehh.. aku gelakkan orang, aku pun kecut jugak sebenarnya. Cuma nasib baik, aku tak kencing lam seluar macam dia... hehehe.Plaza Tol Ayer Keroh dah kami lepasi dan sekarang kami menghala ke Port Disckson. Bersama gelak yang tak henti-henti, kami tinggalkan 'Rumah Hantu' di Tapak Pesta Ayer Keroh bersama cerita haru Halim terkencing dalam seluar.Aku gelak lagi... kah kah kah kah kah kah kah kah... apa la ngkorang baca cerita ngarut aku niii... kah kah kah kah kah! Buang masa je... kah kah kah kah kah kah kah kah...

LaSkAr PeLaNgI

mimpi adalah kunci
untuk kita menakhlukkan dunia
berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya
laskar pelangi
tak kan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
warnai bintang di jiwa
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia selamanya…
cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau hidup kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita
laskar pelangitak kan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasacinta
kita di duniaselamanya
selamanya...

buronan cinta...ThE lImA

Banyak sudah yang menegur
Nanti aku kan tersungkur
Dengan gaya ku menggoda
Setiap perempuan di mata
Tapi dunia cukup besar
Untuk simpan rahasia
Sudah terjerat baru terasa bagai
Oh..

Reff:
Oh buronan cinta
Terjepit di antara
Dua pacar berbeda
Pada waktu yang sama
Yang kiri belum tutur
Kanan juga begitu
Lebih baik ku lari
Cari pacar yang baru
Aduh.. aku buronan cinta
Aduh.. aduh..
Puas si cari gadis sempurna
Tapi belum ku jumpa
Semua punya kekurangan
Jadi ku tambah pilihan
Bagaimana mereka tahu
Semua rahasiaku
Demi kebebasan biarlah bergelar
Oh…
Kembali ke Reff
Aduh.. aku buronan cinta
Aduh.. aduh..Ku buronan cinta
Sampai kapan ku begini
Ku sendiri pun tak pasti
Mungkin ku begini sampai ke tua
Oh.. oh oh oh oh.. aku..
Kembali ke Reff

LiRiK lAgU bEnCiNtA...

Benarkan ku 'tuk berbicara...
Bicara terus ke hati mu.. Hati mu..
Hati yang penuh rasa ragu
Jangan terus pergi
Tanpa mendengar ku
Mungkin mudah
Untuk kau terus berlalu
Nanti dulu
Berikanlah waktu
Untuk aku, untuk kamu
Ingat tak lagi waktu kau bersama ku
Kaku aku melihat mu
Lidah kelu sedangkan aku
Mahu kau tahu
Aku cinta pada mu
Benci pada muCinta pada mu
Ke tepi lihat ku berlalu
Pasti itu yang terbaik untuk ku
Tiada lagi mahu ku tahu
Tentang hidup kamu
Tentang mati kamu
Aku tahuEngkau tahu apa yang mata ku tahu
Apa yang kau tunggu
Mahu aku buka pintu?
Ingatkah lagi waktu kau bersama ku
Kaku aku melihat mu
Sedang aku mahu kau tahu
Dengar kata ku
Aku cinta pada mu
Benci pada mu
Cinta pada mu
Sakitnya akuMembenci kamu
Sakit lagi mencintai mu
Dan aku pergi
Tapi kembali
Benci aku mencintai diri mu
Ku benci... Kamu
Ku cinta... Kamu

lIrIk LaGu I"m YoUr"S

Well you done done me and you bet I felt it
I tried to be chill but you’re so hot that I melted
I fell right through the cracksand
now I’m trying to get back
Before the cool done run out
I’ll be giving it my bestest
Nothing’s going to stop me but divine intervention
I reckon its again my turn to win some or learn some
I won’t hesitate no more, no more
It cannot wait, I’m yours
Well open up your mind and see like me
Open up your plans and damn you’re free
Look into your heart and you’ll find love love love
Listen to the music of the moment maybe sing with me
Ah, la peaceful melodys
It’s your God-forsaken right to be loved love loved love love
So I won’t hesitate no more, no more
It cannot wait I’m sure
There’s no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I’m yours
I’ve been spending way too long checking my tongue in the mirror
And bending over backwards just to try to see it clearer
But my breath fogged up the glass
And so I drew a new face and laughed
I guess what I’m saying is there ain’t no better reason
To rid yourself of vanity and just go with the seasons
It’s what we aim to do
Our name is our virtue
I won’t hesitate no more, no more
It cannot wait I’m sure
There’s no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I’m yours
Well no no, well open up your mind and see like me
Open up your plans and damn you’re free
Look into your heart and you’ll find love love love love
Listen to the music of the moment come and dance with me
ah, la one big family (2nd time: ah, la happy family)
It’s your God-forsaken right to be loved love love love
I won’t hesitate no more
Oh no more no more no more
It’s your God-forsaken right to be loved, I’m sure
Theres no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I’m yours
No I won’t hesitate no more, no more
This cannot wait I’m sure
There’s no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I’m yours, I’m yours

Rabu, 27 Mei 2009

wanita scantik anugerah...
Aku wanita punya hati nurani
Yang tak dapat dibohongi
Pabila cinta tlah membutakan mata
Dan membuat tuli telinga
Apakah salah jika aku menyinta

Apakah salah jika engkau ternyata
Pilihan hati
Belahan jiwaku ini
Cintaku ini anugerah terindah

Dari yang maha kuasa
Cintaku padamu tak pernah berubah
Meskipun kita berbeza
Apakah salah jika aku menyinta

Apakah salah jika engkau ternyata
Pilihan hati
Belahan jiwaku ini..
Aku wanita aku kaum hawa

Yang memang rapuh hatinya
Aku wanita aku punya cinta
Selayaknya manusia
Apakah salah jika aku menyinta

Apakah salah jika engkau ternyata
Pilihan hati
Belahan jiwaku ini..
Ku wanitaKu wanita….

Yang hanya perlu kau fahami
Oh apakah salah jika aku menyinta

Apakah salah jika engkau ternyata
Pilihan hati
Belahan jiwaku ini..
Wanita…

Ku Wanita…
Wanita…

.. Seorang soleh bercerita bahawa pada suatu hari dia datang ke sebuah desa dan melihat tiga kuburan sebaris di tempat yang berdekatan. Dia tertarik terhadap ketiga-tiga kuburan tersebut kerana di atasnya ada tertulis beberapa rangkap syair.
Pada kubur pertama tertulis syair: Bagaimana orang yang tahu Tuhan akan menyoalnya merasa seronok dan lazat dalam hidupnya? Dia akan menyeksa orang yang zalim dalam hidupnya dan akan membalas baik orang yang baik amalnya
Pada kubur kedua tertulis: Bagaimana akan terasa lazat kehidupan ini bagi yang meyakini kematian akan datang merenggut dalam sekelip mata dan tiba-tiba kematian akan menghempapnya dengan kerajaan yang besar dan megah dan akan menempatkannya di dalam kubur sempit sememangnya dia adalah calon penghuninya
Pada kubur ketiga terdapat syair: Bagaimana akan terasa lazat kehidupan ini bagi yang sedar dirinya akan pindah ke kubur di sanalah pemuda akan digugat kedudukannya wajah jelita yang yang dibanggakan akan lenyap serta merta tinggallah badan dan anggota menanggung seksa Orang soleh tadi pergi kepada seorang tua yang banyak tahu tentang cerita desanya.
“Wahai Syeikh! Aku melihat sesuatu yang ajaib di dalam desamu ini.” kata orang soleh.“Apa itu?” tanya Syeikh.“Aku berjumpa dengan tiga pusara yang masing-masing di atasnya tertulis beberapa syair.”
kata orang soleh sambil membacakan kandungan syair-syair yang telah dilihatnya.
“Sebetulnya cerita ketiga-tiga ahli kubur tersebut lebih ajaib daripada rangkap-rangkap syair yang kamu lihat di atas kuburnya.”“Apa itu,? Sila ceritakan kepadaku.”
Syeikh menceritakan bahawa penghuni ketiga-tiga kubur itu adalah tiga orang adik beradik yang pekerjaannya berlainan. Yang pertama seorang zuhud, yang kedua seorang gabenor yang berkuasa dan yang ketiga seorang saudagar kaya. Walaupun berlainan profesi, ketiga-tiganya hidup rukun dan saling hormat menghormati antara satu dengan yang lain.
Suatu ketika saudara yang zuhud sakit, dan apabila dirasa bahawa ajalnya sudah hampir, berkumpullah kedua-dua suadaranya yang lain sambil menanyakan halnya. Mereka menawarkan kepada si zahid untuk mensedekahkan hartanya bagi kepentingan saudaranya yang hampir meninggal itu. Akan tetapi dia menolak.
“Aku tidak berhajat kepada hartamu. Akan tetapi aku minta kepadamu berdua agar berjanji kepadaku akan sesuatu yang tidak akan kamu mungkiri selepas kematianku nanti.”“Boleh, sila katakan, apa hajatmu?”“Apabila aku mati, kamu mandikan, kafankan dan solatkan mayatku. Setelah itu kamu kebumikan di bumi yang agak tinggi. Setelah itu tuliskan di pusaraku itu dua rangkap syair ini: Bagaimana orang yang tahu Tuhan akan menyoalnya merasa seronok dan lazat dalam hidupnya Dia akan menyeksa orang zalim dalam hidupnya dan akan membalas baik orang yang baik amalnya “Selepas itu hendalah engkau berdua datang ke kuburku setiap hari dan baca syair itu, semoga ia akan menjadi pengajaran bagimu berdua.”
Setelah berwasiat demikian, dia pun meninggal dunia.
Dua adik beradiknya melaksanakan apa yang diamanahkan kepadanya. Setiap hari kedua-duanya datang dan membaca syair itu sehingga menangis. Adik yang menjadi gabenor datang dengan mengenderai kuda bersama askar-asakarnya. Dia berdiri di sisi kubur abangnya sambil membaca syair tersebut dan menangis kerana kandungannya mengena pada dirinya. Pada hari ketiga, dia datang lagi sebagaimana biasa sambil diiringkan oleh askar-askaranya, lalu berdiri di sisi pusara membaca syair dan menangis. Apabila dia akan pulang, tiba-tiba mendengar bunyi benturan yang kuat dari dalam kubur yang menyebabkan hatinya gementar. Kemudian pulang dengan perasaan takut, gementar dan risau. Pada sebelah malamnya pula dia bermimpi melihat abangnya datang.
“Wahai abangku, bunyi apa yang aku dengar dari dalam kuburmu semalam?”“Itulah bunyi pukulan terhadap ahli kubur yang zalim.
Dikatakan kepadaku: “Kamu lihat orang zalim itu? Mengapa engkau tidak menolongnya?” jawab abangnya.
Sebaik saja terjaga dari tidurnya, si gabenor itu resah dan dipenuhi rasa takut dan gementar yang berterusan. Dia segera memanggil saudaranya yang menjadi saudagar dan menceritakan tentang mimpinya.
“Wahai saudaraku, aku yakin bahawa Allahyarham tidak berwasiat agar menuliskan rangkap syair itu di atas pusaranya melainkan hanya untuk memberi peringatan kepadaku.” kata gabenor kepada saudaranya yang menjadi peniaga.Kemudian dia berkata kepada para pegawai dan orang-orang yang ada disekitarnya: “Aku persaksikan kepadamu semua, bahawa mulai saat ini aku sudah bukan pemimpinmu lagi buat selama-lamanya.”
Dia meletak jawatan serta merta buat menumpukan sisa-sisa hidupnya semata-mata untuk beribadah kepada Allah sambil mengembara ke bukit-bukit dan perkampungan sehingga ajal datang menjemputnya di hadapan sebahagian bekas rakyatnya. Pada hari-hari terakhir sebelum kewafatannya, saudaranya yang menjadi peniaga telah mendengar kabar mengenai bekas gabenor itu. Dia segera datang ke tempatnya untuk menanyakan apa-apa yang diperlukan.
“Sila berwasiat wahai saudaraku!” kata si saudagar.“Apa yang akan aku wasiatkan. Aku sudah tidak punya apa-apa harta untuk diwasiatkan. Hanya saja aku minta kepadamu agar mahu berjanji untuk melaksanakan sesuatu setelah kematianku nanti.”
“Boleh, Sila katakan.”“Apabila aku mati nanti, kuburkanlah di samping kubur saudaraku dan tulislah di atas pusaraku syair ini: Bagaimana akan terasa lazat kehidupan ini bagi yang meyakini kematian akan datang merenggut dalam sekelip mata dan tiba-tiba kematian akan menghempapnya dengan kerajaan yang besar dan megah dan akan menempatkannya di dalam kubur sempit sememangnya dia adalah calon ahlinya “Hendaklah engkau berziarah ke kuburku selepas tiga hari dari kematianku dan berdoalah kepada Allah semoga Dia merahmati arwahku.”
Setelah berwasiat demikian, bekas gabenor itu pun menghembuskan nafasnya yang terakhir. Saudaranya segera menyempurnakan pengurusan mayatnya sehingga selesai dikuburkan. Sebagai memenuhi janjinya, dia menulis syair yang telah ditentukan di atas pusara saudaranya itu, kemudian pulang.
Tiga hari selepas pengkebumian, si saudagar datang berziarah ke kubur saudaranya dan berdoa kepada Allah semoga arwah saudaranya dicucuri rahmat. Apabila dia membaca syair yang tertulis di pusara saudaranya itu, dia pun menangis kerana sagat terkesan akan maksudnya. Setelah itu, dia pun bersiap sedia untuk pulang, tapi tiba-tiba terdengar bunyi gegaran yang sangat hebat dari dalam kubur sehingga membuatnya terperanjat dan hampir-hampir tidak sedarkan diri. Dia pun pulang dalam keadaan sangat ketakutan.
Pada sebelah malamnya, dia bermimpi melihat saudaranya yang telah meninggal dunia datang menghampirinya.
“Wahai saudaraku, engkau datang menziarahi kami?”“Ya. Selepas ini tidak ada ziarah lagi. Aku telah tenang dengan rumahku yang baru.“Bagaimana keadaanmu sekarang?”“Alhamdulillah baik.”“Bagimana keadaan abang kita?”“Dia berkumpul bersama umat-umat yang baik.”“Apa pesan engkau kepadaku?“Barangsiapa yang telah melakukan sesuatu, dia akan mendapatkannya. Oleh itu, jagalah waktu hidupmu sebelum datang masa matimu.” kata saudara yang telah mati.”
Sejak itu, si peniaga mengasingkan diri dari urusan dunianya dan hatinya sentiasa ingat pada mati. Harta kekayaannya dibagi bagikan kepada fakir miskin dan dia sendiri menumpukan hidup beribadah kepada Allah. Anaknya yang sudah jadi seorang pemuda yang segak badan dan bagus wajahnya juga bekerja sebagai peniaga yang berjaya. Beberapa masa telah berlalu. Ajal bekas saudagar yang telah jadi sufi itu pun hampir menjemputnya. Saudara mara dan anaknya telah berkumpul.
“Berwasiatlah sesuatu wahai ayah.” kata anaknya. “Wahai anakku! Ayahku sudah tidak punya apa-apa harta untuk diwasiatkan. Akan tetapi hanya minta kepadamu agar berjanji untuk melakukan sesuatu selepas kematianku.”“Boleh, boleh. Sila katakan wahai ayah.”
“Apabila aku mati, kuburkan di dekat kubur bapa-bapa saudaramu dan tuliskan syair pada pusaraku: Bagaimana akan terasa lazat kehidupan ini bagi yang sedar dirinya akan pindah ke kubur di sana kedudukan pemuda akan digugat wajah jelita yang dibanggakan akan lenyap serta merta tinggallah badan dan anggota menanggung seksa “Kemudian hendaklah engkau berziarah ke kuburku sehingga tiga hari. Berdoalah kepada Allah semoga Allah mencucuri rahmat kepadaku.”
“Insya Allah, saya akan melakukannya.” jawab si anak.
Setelah dia meninggal dunia, anaknya segera melakukan semua yang diamanahkan kepadanya. Dia berziarah ke kubur ayahnya setiap hari sambil berdoa untuk ayahnya dan membaca syair yang tertulis di pusaranya. Pada hari ketiga dia mendengar suara dari dalam kubur yang sangat menggerunkan dan membangkitkan bulu roma dan memucatkan muka. Dia pulang kepada keluarganya dalam keadaan takut dan gementar.
Pada sebelah malamnya pula, dia bermimpi melihat ayahnya datang sambil berkata: “Wahai anakku! Sesungguhnya engkau berada sangat dekat denganku, duniamu sudah berada di penghujungnya dan maut lebih dekat dari itu lagi. Oleh kerana itu bersiap sedialah engkau untuk menempuh perjalananmu dan periksalah keadaan kenderaanmu. Alihkan perhatianmu dari melengkapi isi rumah yang engkau tempati sekarang pada rumah yang bakal engkau tempati buat selama-lamanya. Janganlah engkau tertipu seperti orang-orang sebelummu yang telah tertipu oleh keinginan pada harta sehingga tidak sempat membuat persediaan untuk pergi. Akibatnya, mereka menyesal yang tidak berkesudahan setelah mati. Padahal penyesalan ketika itu sudah tidak ada maknanya lagi. Wahai anakku! Segera laksanakan, segera laksanakan!.”
Mimpi pemuda terhenti, kerana dia terjaga dari tidurnya dalam keadaan terkejut dan takut serta faham apa yang akan terjadi pada dirinya. Pada sebelah paginya dia pun segera mengerjakan apa-apa yang perlu. Semua hutang-hutangnya dijelaskan, hartanya disedekahkannya kepada fakir miskin. Pada pagi hari ketiga dari hari bermimpi, dia memanggil semua keluarganya dan anaknya kemudian berwasiat dan mengucapkan salam.
Setelah itu dia menghadap Kiblat, mengucapkan dua kalimah Syahadah dan menghembuskan nafasnya yang terakhir. Orang ramai datang berpusu-pusu menguruskan mayatnya dan berziarah ke kuburnya serta berdoa di sana.
Radiallahu 'anhum.